Tidakhanya kendaraan roda empat atau lebih, kendaraan bermotor dengan pelat luar daerah juga akan dilakuan pemeriksaan. Baca juga: Kejar-kejaran di Jalan Tol, Dua Mobil Ini Nyaris Dihantam Trailer "Dalam operasi ini kami utamakan untuk kendaraan di luar pelat Solo, jadi kendaraan yang bukan pelat AD kami berhentikan dahulu untuk dilakukan Vay Tiền Nhanh. JAKARTA, - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran SE Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. SE itu bertujuan agar mereka yang tengah melaksanakan tugas penanganan Covid-19 tidak terhambat mobilitasnya. SE tersebut juga mengakibatkan izin operasional kendaraan umum dibuka kembali di masa larangan mudik. Baca juga Pemerintah Sebut Akan Ada Relaksasi PSBB, Ekonomi Harus Tetap Bergerak Meski demikian, sejumlah persyaratan harus dilakukan oleh penyedia jasa transportasi umum. Karenanya masing-masing Direktorat Jenderal Ditjen di Kementerian Perhubungan menerbitkan SE yang mengatur operasional transportasi masing-masing moda. Adapun operasional moda transportasi darat diatur dalam SE Ditjen Perhubungan Darat No. tentang Petunjuk Operasional Transportasi Darat untuk Pelaksanaan Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. Pertama, SE tersebut mewajibkan pemesanan tiket dilakukan di kantor pusat dan cabang penyedia jasa transportasi darat. Para penumpang pun diwajibkan membeli tiket pergi dan pulang sekaligus, kecuali mereka yang hendak melakukan perjalanan terusan yang juga Pemerintah Izinkan Semua Moda Transportasi Beroperasi Besok dengan Batasan Kriteria Penumpang Kedua, penyedia jasa transportasi wajib memastikan calon pemumpang memenuhi syarat sesuai yang ditetapkan Gugus Tugas sebelum memberikan tiket. Ketiga, penyedia jasa transportasi juga harus memastikan awak kendaraannya memiliki surat keterangan negatif Covid-19, maksimal setelah 14 hari keluar hasil tes. Para awak kendaraan juga diwajibkan mengenakan masker dan sarung tangan selama bertugas. Keempat, penumpang wajib mengenakan masker sepanjang perjalanan. Kelima, kendaraan umum yang diizinkan beroperasi harus memasang tanda khusus yang diberikan oleh pejabat pemberi izin. Baca juga Ketua MPR Kebijakan Pemerintah Operasikan Kembali Transportasi Umum Membingungkan Keenam, setiap kendaraan umum yang diperbolehkan beroperasi wajib singgah di terminal penumpang. Ketujuh, setiap kendaraan umum yang diizinkan beroperasi diperbolehkan pula mengangkut barang untuk jenis pelayanan sebagaimana diatur dalam SE No. 4 Tahun 2020 dari Gugus Tugas dengan jangka waktu tiga bulan. Kedelapan, penyedia jasa transportasi wajib melaksanakan Peraturan Menteri Perhubungan No. 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Kesepuluh, penyedia jasa transportasi dan penumpang wajib memenuhi protokol kesehatan yang ditetapkan instansi terkait, dalam hal ini Gugus Tugas, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kesehatan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. HARUS BERIZIN Seluruh kendaraan yang memiliki plat luar Kaltara, khususnya kendaraan niaga wajib mengantongi ijin operasional. Kendaraan berplat selain Kaltara saat ini mudah ditemui khususnya di Tanjung Selor. TANJUNG SELOR – Kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang menggunakan pelat luar kota seperti dari Sulawesi Selatan, Surabaya, Jakarta dan daerah lainnya wajib mengurus izin operasi khusus. Kasat Lantas Polres Bulungan AKP Aditya Rochaulia Suharto mewakili Kapolres AKBP Ahmad Sulaiman menegaskan, izin operasi diperlukan untuk mendata kendaraan yang berasal dari luar Kaltara-Kaltim. “Jangka waktu izin operasi yang diberikan hingga tiga bulan. Apabila habis masa izin operasinya agar diupayakan bisa melakukan balik nama dan menggantikan pelat nomor sesuai domisili sekarang Kaltim-Kaltara,” ujarnya, Selasa 27/9. Namun, tak ada sanksi bagi pemilik kendaraan yang belum mengantongi izin operasi. Aditya mengakui hanya sebatas teguran yang diberikan. Dan mengenai perpanjangan masa izin operasi kendaraan pelat luar Kaltara pun, dikatakannya belum ada aturan yang mengikat. Apalagi Kaltara merupakan provinsi baru di Indonesia, termasuk untuk peraturan daerah yang menyangkut pelat luar kota. “Meskipun kami melakukan razia penertiban terhadap kendaraan berpelat luar Kaltara, bila pengendara memiliki surat-surat kelengkapan tentu tidak bisa dilakukan tindakan,” terangnya. Lagi pula, lanjut Aditya, pihaknya tidak ingin mencari-cari kesalahan pengendara meskipun kendaraan tersebut pelat luar Kaltara. Akan tetapi, tidak dipungkiri selama melakukan razia Satuan Lalu Lintas Satlantas Polres Bulungan ada mendapatkan kendaraan pelat luar Kaltara. “Tapi kami mengimbau kepada pengendara agar bisa melakukan balik nama dan mengganti pelat nomor polisi,” ujarnya. Aditya menambahkan, untuk mengurus izin operasi bagi pengendara persyaratan yang dipenuhi di antaranya lengkap surat-surat kendaraan dan pengendara memiliki kelengkapan dalam berkendara. “Dalam mengurus izin operasi kita tidak akan mempersulit masyarakat,” tukasnya. Dengan banyaknya kendaraan pelat luar Kaltara, tentu dari sektor pajak Dinas Pendapatan Daerah Dispenda Kaltara mengalami kerugian. Karena pajak yang dikeluarkan pengendara akan dibayar ke kota kendaraan tersebut dibeli. Tetapi, pengendara bisa melakukan mutasi kendaraan, jadi ada pemasukan bagi daerah. Untuk mengurus biaya balik nama BBN, pengendara diberikan kemudahan, termasuk pajak kendaraan bermotor PKB dikenakan 50 persen. */uno/fen Berapa jumlah beban angkutan barang antar kota yang harus dapat izin? Dan izin atas pengangkutan barang antar kota di mana diurusnya? Serta berapa biaya pengurusan perizinan pengangkutan barang antar kota tersebut? Terima dari jumlah beban angkutan barang, semua perusahaan angkutan umum yang menyelenggarakan angkutan barang wajib memiliki izin penyelenggaraan angkutan barang khusus atau alat berat. Permohonan izin diajukan melalui Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI. Mengenai biaya perizinan1. Izin penyelenggaraan angkutan barang khusus, izin per 5 tahun, tarif Rp. lima juta rupiah;2. Izin penyelenggaraan angkutan alat berat, izin per 5 tahun, tarif Rp. satu juta rupiah.Penjelasan lebih lanjut, silakan baca ulasan di bawah ini. UlasanTerima kasih atas saya akan mengasumsikan pertanyaan Saudara mengenai angkutan barang melalui darat, dikarenakan adanya beberapa jenis angkutan dan peraturan yang berbeda mengenai angkutan darat, udara, dan laut. Sebelum masuk ke pokok pertanyaan Saudara, saya akan menjelaskan mengenai angkutan barang dengan Kendaraan Bermotor Umum yang dibagi menjadi 2 dua golongan menurut Pasal 160 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan “UU LLAJ”, yaituangkutan barang umum dan angkutan barang dimaksudkan dengan angkutan barang umum ialah angkutan barang pada umumnya, yaitu barang yang tidak berbahaya dan tidak memerlukan sarana khusus.[1]Sedangkan yang dimaksud dengan angkutan barang khusus adalah angkutan yang membutuhkan mobil barang yang dirancang khusus untuk mengangkut benda yang berbentuk curah, cair, dan gas, peti kemas, tumbuhan, hewan hidup, dan alat berat serta membawa barang berbahaya, antara lain[2] a. barang yang mudah meledak; b. gas mampat, gas cair, gas terlarut pada tekanan atau temperatur tertentu; c. cairan mudah menyala; d. padatan mudah menyala; e. bahan penghasil oksidan; f. racun dan bahan yang mudah menular; g. barang yang bersifat radioaktif; dan h. barang yang bersifat korosif Mengenai Muatan Mengenai jumlah beban angkutan barang antar kota yang harus dapat izin, berdasarkan ketentuan Pasal 10 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan PP No. 74/2014 disebutkan bahwa1 Angkutan barang dengan menggunakan Kendaraan Bermotor wajib menggunakan Mobil Dalam hal memenuhi persyaratan teknis, Angkutan barang dengan Kendaraan Bermotor dapat menggunakan Mobil Penumpang, Mobil Bus, atau sepeda Persyaratan teknis untuk mobil penumpang dan mobil bus meliputia. tersedia ruang muatan dan/atau tempat muatan yang dirancang khusus;b. barang yang diangkut sesuai dengan ruang muatan; danc. jumlah barang yang diangkut tidak melebihi daya angkut sesuai dengan tipe itu ketentuan Pasal 60 PP No. 74/2014 menyebutkan juga bahwa Pengemudi dan/atau Perusahaan Angkutan Umum barang wajib mematuhi ketentuan mengenaia. Tata cara pemuatan;b. Daya angkut;c. Dimensi kendaraan; dand. Kelas jalan yang angkut tersebut ditetapkan berdasarkan jumlah berat yang diizinkan dan/atau jumlah berat kombinasi yang diizinkan.[3]Adapun pengaturan mengenai kelas jalan , yaitu[4]1. jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi dua ribu lima ratus milimeter, ukuran panjang tidak melebihi delapan belas ribu milimeter, ukuran paling tinggi empat ribu dua ratus milimeter, dan muatan sumbu terberat 10 sepuluh ton; 2. jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi dua ribu lima ratus milimeter, ukuran panjang tidak melebihi dua belas ribu milimeter, ukuran paling tinggi empat ribu dua ratus milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 delapan ton;3. jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi dua ribu seratus milimeter, ukuran panjang tidak melebihi sembilan ribu milimeter, ukuran paling tinggi tiga ribu lima ratus milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 delapan ton; 4. jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar melebihi dua ribu lima ratus milimeter, ukuran panjang melebihi delapan belas ribu milimeter, ukuran paling tinggi empat ribu dua ratus milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih dari 10 sepuluh untuk dicermati di sini bahwa muatan yang diangkut tidak boleh melebihi daya angkut dari kendaraan itu sendiri. Apabila misalnya muatan yang diangkut tersebut bahkan 5% lima persen melebihi kapasitas over capacity dari kendaraan angkutan itu sendiri maka petugas yang berwenang dapat melarang pengemudi untuk meneruskan perjalanan. Hal ini dijelaskan dalam ketentuan Pasal 70 ayat 3 PP No. 74/2014“Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 1 melarang pengemudi meneruskan perjalanan apabila pelanggaran berat muatan melebihi 5% lima persen dari daya angkut Kendaraan yang ditetapkan dalam buku uji”Tata cara pengangkutan barang ini pun diatur di dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan “Kepmenhub No. 69/1993”, dimana dalam Pasal 7-Pasal 10 Kepmenhub No. 69/1993 diatur mengenai tata cara Pengangkutan Barang Umum, yakni antara lain1. Menaikkan dan/atau menurunkan barang umum harus [5]a. dilakukan pada tempat-tempat yang tidak mengganggu keamanan, kelancaran dan ketertiban lalu pemuatan barang umum dalam ruangan kendaraan pengangkutnya harus ditutup dengan bahan yang tidak mudah rusak dan diikat dengan Barang umum yang menonjol melampaui bagian terluar belakang mobil barang tidak boleh melebihi milimeter.[6]Bagian yang menonjol lebih dari milimeter, harus diberi tanda yang dapat memantulkan cahaya yang ditempatkan pada ujung muatan.[7] Apabila barang umum yang menonjol menghalangi lampu-lampu atau pemantul cahaya, maka pada ujung muatan tersebut ditambah, lampu-lampu dan pemantul cahaya.[8]3. Pemuatan barang umum dalam ruang muatan mobil barang harus disusun dengan baik sehingga beban terdistribusi secara proporsional pada sumbu-sumbu kendaraan.[9]PerizinanUntuk masalah Perizinan, kita merujuk pada Pasal 173 ayat 1 UU LLAJ“Perusahaan Angkutan Umum yang menyelenggarakan angkutan orang dan/atau barang wajib memiliki a. izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek; b. izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek; dan/atau c. izin penyelenggaraan angkutan barang khusus atau alat berat” Izin penyelenggaraan angkutan barang khusus diberikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan rekomendasi dari instansi terkait.[10]Sedangkan Izin penyelenggaraan angkutan alat berat, diberikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.[11]Perlu diketahui bahwa perusahaan angkutan umum yang menyelenggarakan angkutan orang dan/atau barang harus berbentuk badan hukum Indonesia, yakni antara lain berbentuk badan usaha milik negara BUMN, badan usaha milik daerah BUMD, perseroan terbatas PT, atau koperasi.[12]Untuk prosedur perizinan itu sendiri berdasarkan informasi yang kami dapat dalam laman Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dijelaskan mengenai alur prosedur pemberian izin bagi penyelenggaraan Angkutan barang khusus, dimana antara lain permohonan tersebut diajukan melalui Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, kemudian akan dilakukan verifikasi awal dan cek berkas persyaratan yang meliputi1. Surat Rekomendasi Instansi Terkaita. Barang Berbahaya dan Limbah Barang Berbahaya dari Kementerian Lingkungan Hidup. b. Minyak dan Gas BBM,BBG,CNG, LGV dll. dari Kementerian Akte Pendirian Fotokopi STNK & Buku Uji Foto Kendaraan semua sisi.6. Surat Keterangan tentang nama, jenis dan jumlah barang berbahaya yang akan diangkut MSDS / Material Safety Data Sheet.7. Prosedur penanggulangan keadaan darurat Emergency Response.8. Identitas dan tanda kualifikasi awak Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian khusus KPS Hilang.Berikutnya pertanyaan saudara mengenai biaya pengurusan izin pengangkutan barang antar kota, kami asumsikan kalau barang yang saudara maksud adalah angkutan khusus dan alat berat. Berdasarkan Angka I Poin C Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementrian Perhubungan terkait Ijin Penyelenggaraan Angkutan Khusus dan Alat Berat 1. Izin penyelenggaraan angkutan barang khusus, izin per 5 tahun, tarif Rp. lima juta rupiah;2. Izin penyelenggaraan angkutan alat berat, izin per 5 tahun, tarif Rp. satu juta rupiah.Sekian jawaban kami atas pertanyaan saudara semoga bermanfaat. Terima kasih dan salam sejahtera. Dasar Hukum1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan;3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementrian Perhubungan;4. Keputusan Menteri Perhubungan No. Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan.[1] Penjelasan Pasal 160 huruf a UU LLAJ[2] Penjelasan Pasal 160 huruf b UU LLAJ[3] Pasal 61 ayat 2 PP No. 74/2014[4] Pasal 19 ayat 2 UU LLAJ[5] Pasal 7 Kepmenhub No. 69/1993[6] Pasal 8 ayat 1 Kepmenhub No. 69/1993[7] Pasal 8 ayat 2 Kepmenhub No. 69/1993[8] Pasal 9 Kepmenhub No. 69/1993[9] Pasal 10 ayat 1 Kepmenhub No. 69/1993[10] Pasal 180 ayat 1 UU LLAJ[11] Pasal 180 ayat 2 UU LLAJ[12] Pasal 79 PP No. 74/2014

surat izin operasi kendaraan luar daerah